Pengalaman Pribadi dengan Juice Cleanse: Tidak Sesuai Ekspektasi
Beberapa waktu lalu, saya mencoba tren diet yang cukup populer beberapa waktu lalu, yaitu juice cleanse.
Sederhananya, diet ini mengharuskan kita untuk hanya mengonsumsi jus buah dan sayuran selama beberapa hari tanpa makanan padat.
Apa Itu Juice Cleanse?
Juice cleanse menggunakan jus yang dibuat dengan metode cold-press.
Jus ini dibuat dengan cara memeras buah dan sayuran segar tanpa menggunakan panas, sehingga kandungan nutrisinya lebih terjaga.
Serat dari buah dan sayuran dibuang karena dianggap akan membebani sistem pencernaan.
Pengalaman Pribadi
Pada awalnya, saya merasa sangat lapar.
Meskipun kalori yang saya konsumsi cukup, namun tubuh tetap merasa kurang terpenuhi karena tidak ada makanan padat yang dikunyah.
Konsentrasi saya juga menurun drastis setelah hari kedua.
Setelah menjalani juice cleanse selama tiga hari, berat badan saya turun sekitar 3 kilogram.
Namun, penurunan berat badan ini lebih disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh dan massa otot daripada pembakaran lemak.
Mengapa Juice Cleanse Tidak Efektif?
- Kekurangan nutrisi: Jus, meskipun kaya akan vitamin dan mineral, tidak dapat menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
- Protein, lemak, dan serat yang penting untuk kesehatan tubuh tidak tercukupi.
- Kehilangan massa otot: Tubuh akan membakar otot sebagai sumber energi ketika kekurangan asupan kalori dan protein.
- Efek yo-yo: Berat badan yang hilang selama juice cleanse cenderung kembali dengan cepat setelah kembali ke pola makan normal.
Kesimpulan
Berdasarkan pengalaman saya, juice cleanse tidak memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan.
Meskipun bisa memberikan penurunan berat badan dalam jangka pendek, namun cara ini tidak sehat dan tidak berkelanjutan.