Pengobatan Timur

Petinju yang kuat memiliki otot dada yang tipis [Naoya Inoue]

ボクサー体型はパンチのコツが表れる

Mengapa Dada Petinju Profesional Terlihat Kurus?

Seringkali kita melihat petinju profesional memiliki dada yang tidak terlalu berotot dibandingkan dengan atlet lainnya.

Hal ini mungkin membuat kita bertanya-tanya, mengapa demikian?

Otot Dada dan Gaya Bertinju

Pentingnya Otot yang Tepat

Otot dada, atau otot pectoral, memang berperan penting dalam beberapa gerakan tinju, terutama pukulan hook.

Namun, untuk pukulan lurus (jab), otot yang lebih penting adalah otot bahu dan lengan.

Petinju yang lebih mengandalkan pukulan lurus cenderung memiliki otot dada yang lebih kecil.

Mengapa Otot Dada Besar Tidak Selalu Baik untuk Bertinju

Otot dada yang terlalu besar justru dapat menghambat kelincahan dan kecepatan dalam melakukan pukulan lurus.

Otot yang besar membutuhkan lebih banyak energi untuk digerakkan, dan ini dapat mengurangi kecepatan dan daya tahan petinju.

Pentingnya Relaksasi Otot

Dalam tinju, relaksasi otot sangat penting. Ketika otot terlalu tegang, kekuatan pukulan justru akan berkurang.

Petinju yang mahir akan tahu cara merelaksasikan otot-otot yang tidak digunakan saat memukul, sehingga pukulan mereka menjadi lebih cepat dan akurat.

Koneksi Antara Otot dan Gaya Bertinju

Dengan mengamati bentuk tubuh seorang petinju, kita dapat menyimpulkan gaya bertinju yang mereka gunakan.

Petinju dengan otot dada yang kecil cenderung lebih mengandalkan pukulan lurus, sedangkan petinju dengan otot dada yang besar mungkin lebih sering menggunakan pukulan hook.

Kesimpulan

Bentuk tubuh seorang petinju mencerminkan gaya bertinju mereka.

Otot dada yang kecil pada petinju profesional bukanlah tanda kelemahan, melainkan hasil dari pelatihan yang fokus pada pengembangan kekuatan dan kecepatan pukulan lurus.